Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2020

Kebangunan Rohani

 "Orang-orang Kristen dalam kebangunan (revival) akan ditandai dengan hidup di hadirat Tuhan (Coram Deo), memperhatikan Firman-Nya, merasakan keprihatinan yang mendalam tentang dosa dan kebenaran, bersukacita akan jaminan kasih Kristus dan keselamatan mereka sendiri, secara spontan konsisten dalam beribadah, dan tanpa lelah aktif dalam kesaksian dan pelayanan, serta aktifitas ini senantiasa dihidupi (fueling) dengan pujian dan doa." ~ J.I. Packer (1926 - 11 Juli 2020), teolog terkemuka masa kini, penulis kristen

Iman

 "Iman harus diuji, karena ia dapat berubah menjadi milik Anda yang akrab hanya melalui konflik. Apakah yang menantang iman Anda sekarang ini? Ujian  akan membuktikan apakah iman Anda benar, atau justru mati. “.. berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” (Matius 11: 6)..... Akan ada ujian dalam kehidupan iman terus menerus sampai kematian jasmani, yang merupakan ujian besar terakhir. Iman adalah kepercayaan atau kebersandaran mutlak, absolute trust, pada Allah – iman percaya yang tidak pernah dapat membayangkan bahwa Dia akan meninggalkan kita (lih. Ibrani 13:5-6)." ~Oswald Chambers, dalam My Utmost for His Highest

Kemakmuran

 "Tidak ada yang lebih berbahaya daripada dibutakan oleh keberadaan/kemakmuran." ~John Calvin, teolog dan reformator Amsal 22:1a (BIMK) "Nama baik lebih berharga daripada harta yang banyak"

Kekayaan

"Air berguna untuk kapal dan membantunya untuk berlayar ke pelabuhan tujuannya, tetapi membiarkan air masuk ke dalam kapal, jika tidak dipompa, maka kapal akan tenggelam. Demikian halnya dengan kekayaan, ia berguna bagi kenyamanan  perjalanan kita. Kita berlayar dengan lebih nyaman bersamanya melalui masalah-masalah dunia ini; tetapi jika air masuk ke dalam kapal, jika cinta kekayaan masuk ke dalam hati, maka kita tenggelam olehnya." ~Thomas Watson (1820 - 1986 ), pendeta Inggris dan penulis Amsal 11:28 Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.

Damai sejahtera

 "Adakah Anda sudah berusaha dengan segala iman yang ada pada Anda, namun tidak menemukan sumur damai, sukacita atau ketentraman? Adakah hidup Anda semuanya tampak gersang? ......  Hidup yang merefleksikan damai-Nya adalah bukti bahwa Anda benar dihadapan Allah karena Anda menunjukkan kemerdekaan untuk mengarahkan pikiran Anda kepada-Nya. Jika Anda tidak benar dihadapan Allah, Anda tidak dapat mengalihkan pikiran Anda kemanapun selain pada diri Anda sendiri.  Mengizinkan apa pun menyembunyikan wajah Yesus Kristus dari Anda, akan membuat Anda gelisah, atau Anda memiliki rasa damai sejahtera yang palsu." ~ Oswald Chambers, dalam My Utmost for His Highest

Kebahagiaan

"Jika kita mengharapkan orang untuk memperhatikan dan melayani kita, kekecewaan akan datang dan membuat kita pahit. Jika kita ingin harga diri kita dilayani, kita sedih ketika ternyata tidak. Rahasia kebahagiaan adalah melupakan diri sendiri dan berusaha melayani kebahagiaan orang lain. "Adalah lebih diberkati memberi daripada menerima," jadi adalah lebih bahagia untuk melayani orang lain daripada dilayani." ~Arthur W. Pink (1886–1952 ), penulis eksposisi Alkitab selama 30 tahun dalam majalah _Studies of the Scriptures_ dan sejumlah buku.

Persahabatan dengan Yesus

 "Aku menyebut kamu sahabat…” (Yoh 15:5). Persahabatan kita dengan Yesus didasarkan pada hidup baru yang dikerjakan-Nya di dalam kita, ... kehidupan dari Allah, yaitu kehidupan yang sepenuhnya rendah hati, murni dan mengabdi kepada Allah." ~Oswald Chambers, dalam My Utmost for His Highest

Cinta uang

"Mari kita  berhati-hati dengan cinta uang. Ini adalah jerat baik bagi orang miskin maupun orang kaya. Soalnya bukan karena memiliki uang, melainkan kepercayaan (trusting) pada uang, yang merusak jiwa. Marilah kita berdoa untuk kepuasan dengan hal-hal yang kita miliki. Hikmat tertinggi adalah sejalan dengan pikiran Paulus ".... saya sudah belajar merasa puas dengan apa yang ada." (Fil 4:11 BIMK) ~ J.C. Ryle (1816 - 1900), theolog Inggris

Kebangunan rohani

 "Ketika saya berdoa untuk kebangunan rohani, pertama-tama saya berdoa untuk hal yang paling radikal: Pengabdian (devotion) dan kesetiaan hati orang-orang kepada Kristus. Bahwa orang-orang mengasihi-Nya begitu dalam dan begitu merindukan-Nya sehingga kedatangan-Nya akan menjadi harapan besar mereka dan mati adalah keuntungan dan hidup adalah untuk Kristus dan kerajaan-Nya." ~ John Piper

Kesombongan

 "Orang yang sombong fokus pada kegagalan orang lain dan dapat dengan mudah menunjukkan kesalahan itu. Orang-orang yang hancur luluh (broken people) lebih sadar akan kebutuhan spiritual mereka sendiri daripada kebutuhan orang lain". ~Nancy Leigh DeMoss

Kesombongan

 "Kesombongan, dalam hubungannya dengan orang lain, adalah membandingkan diri kita dengan orang lain dan melihat diri kita lebih hebat dari mereka dalam beberapa hal - baik dalam karakter, perilaku, atau pencapaian. Salah satu bentuk kesombingan terburuk adalah kesombongan rohani, sikap bahwa saya lebih suci, atau lebih benar, atau lebih setia, atau lebih taat, atau lebih berbuah dalam pelayanan, penginjilan daripada yang lain." ~Jerry Bridges, dalam Transforming Grace, NavPress 1999

Sukacita

"Tujuan dari bersukacita bukanlah agar kita bisa merasa lebih baik secara emosional (meskipun itu akan terjadi). Tujuan dari sukacita adalah untuk memuliakan Tuhan dengan menunjukkan kepada dunia yang tidak percaya bahwa Bapa surgawi yang penuh kasih dan setia memperdulikan kita dan menyediakan bagi kita semua yang kita diperlukan." ~ Jerry Bridges.

Rendah hati

 "Dan apakah yang kita punya yang tidak kita terima dari Allah segala kemurahan? Maka dalam berjalan dengan Tuhan kita seharusnya berhati-hati dan rendah hati! .... Haruskah tanah liat mengagungkan dirinya sendiri mengatasi manusia yang tengah membentuknya di atas pelarik?  Berikan kepada Tuhan, hai kau orang benar, berikan kepada Tuhan kemuliaan dan kuasa; berikan kepada Allah kehormatan yang menjadi hak nama-Nya. Namun memang, mungkin, salah satu perjuangan yang paling sulit yang dialami orang Kristen dalam hidup adalah menghidupi kata-kata pemazmur ini—'Bukan kami, ya TUHAN, bukan kami, tapi Engkau saja harus dipuji, sebab Engkau setia dan tetap mengasihi.' (Mazmur 115:1, BIMK)" ~C.H. Spurgeon

Jangan padamkan Roh

 “ᴊᴀɴɢᴀɴʟᴀʜ ᴘᴀᴅᴀᴍᴋᴀɴ ʀᴏʜ” (1 ᴛᴇs 5:19). "Suara Roh Allah itu selembut angin sepoi di musim panas — sedemikian lembutnya sehingga bila Anda tidak hidup dalam persekutuan penuh dengan Allah, maka Anda takkan pernah mendengarnya. Kesadaran akan teguran dan peringatan yang diberi Roh datang dalam diri kita dengan cara-cara yang paling lembut dan mengagumkan. Jika Anda tidak cukup peka untuk mengenali suara-Nya, maka Anda akan memadamkannya, dan hidup rohani Anda akan terhambat." ~ Oswald Chambers, dalam My Utmost for His Highest

Alkitab

"Bacalah Alkitab setiap hari. Jadikan bagian dari urusan sehari-hari Anda untuk membaca dan merenungkan beberapa bagian dari Firman Tuhan. Kumpulkan manna Anda setiap pagi. Pilihlah waktu yang tepat bagi Anda. Jangan membaca terburu-buru dan seperti dikejar-kejar. Berikan pada Alkitab bagian terbaik, dan bukan yang terburuk, dari waktu Anda. Tetapi rencana apa pun yang Anda kejar, biarlah menjadi aturan hidup Anda untuk datang ke tahta kasih karunia dan Alkitab setiap hari. " ~ JC Ryle (1816 - 1900), theolog Inggris, penulis

Waktu Tuhan

 "Bahwa kita tidak dapat melihat apa yang Allah lakukan tidak berarti bahwa Dia tidak melakukan apa-apa. Allah memiliki waktu-Nya sendiri. Kitalah yang harus belajar menyesuaikan diri, bukan sebaliknya. Ketika waktu Tuhan tiba tidak ada yang menghalangi jalan-Nya. Oleh karena itu kita dapat menunggu Dia dengan keyakinan yang membahagiakan ini: “Adapun Allah, jalan-Nya sempurna" (2 Samuel 22:31) ~ Sinclair Ferguson, dalam Discovering God’s Will

Kebahagiaan

"Kebahagiaan manusia tidak pernah dimaksudkan ditentukan oleh keadaan sekitarnya, dan itu adalah kesalahan fatal yang kita semua cenderung lakukan ... Kebahagiaan manusia bergantung pada satu hal saja --  yaitu hubungannya dengan Tuhan! ... Kita tidak bisa mendapatkan kebahagiaan di tempat lain. Kita harus kembali ke dalam jiwa kita dan kepada Tuhan yang menciptakannya. Kita diciptakan untuk-Nya, kita dimaksudkan untuk-Nya, kita memiliki hubungan dengan-Nya, dan jiwa kita tidak akan pernah mendapat perhentian sampai, seperti jarum pada kompas, kita bergerak ke titik tetap utara, dan di sana berhenti -- tidak pernah di tempat lain" ~Martyn Lloyd-Jones