Kekristenan bukanlah sebuah tiruan dari kehidupan Kristus. Kekristenan adalah ekspresi dari kehidupan-Nya. Saat seseorang berfokus pada menirukan Kristus, dia akan terobsesi dengan melakukan yang benar dan menghindari yang salah.
Jelas sekali, seorang Kristen haruslah melakukan yang benar dan menghindari yang salah tetapi banyak orang di gereja modern sepertinya memutarbalikkan urutannya.
Alkitab tidak pernah menyarankan agar kita bertindak dengan cara tertentu agar menjadi orang benar. Segala usaha untuk mencapai kebenaran melalui perilaku kita hanya akan menuju kepada kebenaran pribadi.
Saat seseorang menerima Kristus, ia diberi nature (kodrat ilahi) dari Yesus itu sendiri. Petrus mengatakan bahwa kita telah “mengambil bagian dalam kodrat ilahi” (2 Petrus 1:4).
Seorang Kristen tidak perlahan-lahan semakin menjadi orang benar – ia telah diberi anugerah kebenaran dalam pribadi Kristus! 2 Korintus 5:21 mengatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”
Anda mungkin dapat bertindak lebih benar dari yang Anda lakukan saat ini tetapi Anda tidak akan pernah dijadikan lebih benar lagi dari yang sudah Anda miliki saat ini.
Setiap orang Kristen memiliki nature Kristus. Bagaimana mungkin kita menjadi lebih kudus dari itu?
Saat fokus kita hanya pada perilaku, kita sedang hidup dalam jenis kehidupan “kekristenan” yang legalistik dan berdasarkan pada kemampuan diri sendiri.
Maksud Tuhan adalah agar fokus kita selalu ada pada Yesus. Tinggal di dalam Dia akan membuat kita hidup dalam kemenangan.
(Dr. Steve McVey, globalgracenews.org)
Comments
Post a Comment