Skip to main content

Kebahagiaan

 "Kebahagiaan sejati adalah bersukacita dalam kebenaran, karena bersukacita dalam kebenaran adalah bersukacita di dalam Engkau, ya Tuhan, yang adalah kebenaran… Mereka yang berpikir bahwa ada jenis kebahagiaan lain mencari sukacita di tempat-tempat lain, tetapi yang mereka dapatkan bukanlah sukacita sejati. -- π˜›π˜©π˜°π˜΄π˜¦ 𝘸𝘩𝘰 𝘡𝘩π˜ͺ𝘯𝘬 𝘡𝘩𝘒𝘡 𝘡𝘩𝘦𝘳𝘦 π˜ͺ𝘴 𝘒𝘯𝘰𝘡𝘩𝘦𝘳 𝘬π˜ͺ𝘯π˜₯ 𝘰𝘧 𝘩𝘒𝘱𝘱π˜ͺ𝘯𝘦𝘴𝘴 𝘭𝘰𝘰𝘬 𝘧𝘰𝘳 𝘫𝘰𝘺 𝘦𝘭𝘴𝘦𝘸𝘩𝘦𝘳𝘦, 𝘣𝘢𝘡 𝘡𝘩𝘦π˜ͺ𝘳𝘴 π˜ͺ𝘴 𝘯𝘰𝘡 𝘡𝘳𝘢𝘦 𝘫𝘰𝘺." ~Agustinus, Bapak Gereja, dalam Confession

Comments

Popular posts from this blog

Firman Tuhan

 "Sebaliknya ... terhadap semua bisikan dan godaan iblis, satu-satunya jawaban yang sederhana, dan cukup adalah Firman Tuhan. Ia menyingkirkan semua kekuatan atau kuasa kegelapan. Orang Kristen menemukan bahwa hal ini benar dalam pengalaman pribadinya. Firman Tuhan menghilangkan keraguannya; Ia mengusir ketakutannya; Ia membebaskan dia dari kekuatan setan". ~ Charles Hodge (1797 - 1878), theolog

Iman adalah.....

"Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan itu nyata dan bahwa Tuhan itu baik ... Ini adalah pilihan untuk percaya bahwa Dia yang menjadikan semuanya tidak akan meninggalkan kita dan bahwa Dia tetap mengirimkan terang ke dalam kegelapan kita dan merespon uluran tangan iman kita. Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan akan melakukan apa yang benar. Tuhan berkata bahwa semakin situasi Anda tidak berdaya --helpless,  semakin Anda dekat pada kelepasan--Nya. Semakin besar kekhawatiran Anda, semakin tekun doa Anda. Semakin gelap ruangan, semakin besar kebutuhan akan terang. Pertolongan Tuhan dekat dan selalu tersedia, tetapi hanya diberikan kepada mereka yang mencarinya. “Allah Bapa, tolonglah kami memperbaharui komitmen kami kepada-Mu, untuk melepaskan segalanya dan untuk dimiliki dan dimiliki oleh-Mu. Kami rindu untuk menyerahkan diri kepada-Mu sehingga kami boleh tahu kemerdekaan Kudus yang tersedia bagi kami hanya melalui kasih karunia-Mu. ” Oleh Max Lucado

Kerendahan hati

 "Kerendahan hati harus menyertai semua tindakan kita, harus bersama kita di mana-mana; karena segera setelah kita bermegah dalam perbuatan baik kita, itu tidak lagi bernilai bagi kemajuan kita dalam kebajikan." ~Agustinus (354 - 430)