Hal kedua yang kita pelajari dari ayat (Mazmur 119:17-18) ini adalah bahwa tidak seorang pun dapat melihat keajaiban-keajaiban ini untuk apa keajaiban-keajaiban itu sesungguhnya tanpa bantuan supernatural Allah. “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.”
Jika Allah tidak menyingkapkan mata kita, kita tidak akan melihat keajaiban Firman. Kita tidak secara alamiah dapat melihat keindahan rohani.
Ketika kita membaca Alkitab tanpa bantuan Allah, kemuliaan Allah dalam pengajaran-pengajaran dan peristiwa-peristiwa Alkitab bagaikan matahari yang bersinar di wajah seorang yang buta.
Bukan berarti Anda tidak dapat menafsirkan arti permukaannya, tetapi Anda tidak dapat melihat keajaiban, keindahan, kemuliaannya sedemikian rupa sehingga Alkitab memenangkan hati Anda.
Sumber, John Piper, Singkapkanlah Mataku Agar Aku Melihat, www.desiringgod.org
Jika Allah tidak menyingkapkan mata kita, kita tidak akan melihat keajaiban Firman. Kita tidak secara alamiah dapat melihat keindahan rohani.
Ketika kita membaca Alkitab tanpa bantuan Allah, kemuliaan Allah dalam pengajaran-pengajaran dan peristiwa-peristiwa Alkitab bagaikan matahari yang bersinar di wajah seorang yang buta.
Bukan berarti Anda tidak dapat menafsirkan arti permukaannya, tetapi Anda tidak dapat melihat keajaiban, keindahan, kemuliaannya sedemikian rupa sehingga Alkitab memenangkan hati Anda.
Sumber, John Piper, Singkapkanlah Mataku Agar Aku Melihat, www.desiringgod.org
Comments
Post a Comment