Skip to main content

Bagaimana saya bisa tetap beriman pada saat krisis?


Anda harus menjaga dan memelihara kepercayaan Anda kepada Tuhan ketika Anda tidak berada dalam krisis. Jika kita menunggu sampai krisis melanda, kita tidak akan memiliki sumber daya atau kedalaman yang diperlukan untuk mempertahankan iman dengan baik. 
Tumbuhkan keyakinan yang mendalam akan kasih dan kuasa Allah hari demi hari. Bangunlah kedisiplinan untuk bersekutu dengan Kristus setiap hari sehingga Anda terus bertumbuh. Bertumbuhlah agar ketika krisis melanda, akar Anda sudah menghunjam jauh ke dalam kasih karunia, sehingga serat pohon Anda akan kokoh. Maka Anda tidak akan serapuh begitu banyak orang Kristen lain ketika krisis melanda. 
Masa baik cenderung akan meninabobokan kita sehingga kita tertidur atau tidak peduli secara spiritual seolah-olah iman kita akan dapat menghadapi situasi dengan sendirinya ketika krisis tiba, padahal tidak demikian halnya.
Tetapi itulah sebabnya mengapa begitu banyak orang Kristen, bukannya membungkus dirinya di dalam Tuhan dengan keyakinan yang mendalam dan tenang ketika berada di tengah-tengah krisis, tetapi justru mengacungkan tinju ke wajah Tuhan sambil berkata, "Di mana Engkau?" Mereka belum mengetahui bahwa Allah itu berdaulat, penuh kasih, dan peduli pada saat kita berada di masa-masa sulit sama seperti ketika kita berada di masa-masa baik. 
Kita harus memelihara iman kita dengan gambaran Allah yang sepenuhnya alkitabiah, yang juga berdaulat atas segala yang baik dan yang jahat, sehingga ketika yang baik maupun yang jahat itu datang, keyakinan kita akan Dia pun tidak tergoyahkan.

Sumber: John Piper, "Desiring God"

Comments

Popular posts from this blog

Doa St Agustinus dari Hippo

"Aku memohon kepada-Mu, Allahku, izinkan aku mengenal dan mencintai-Mu sehingga aku berbahagia didalam Engkau. Dan meskipun aku tidak bisa melakukan ini secara lengkap dalam hidup ini, izinkan aku memperbaiki diri hari demi hari sampai aku dapat melakukannya dengan seutuhnya. Izinkan aku mengenal-Mu lebih dan lebih dalam kehidupan ini, sehingga aku dapat mengenal-Mu secara sempurna di surga O Allah yang benar, izinkan aku menerima kebahagiaan di surga,yang Engkau janjikan sehingga kebahagianku menjadi sempurna. Sementara ini, biarkan pikiranku memikirkannya, biarkan lidahku membicarakannya, biarkan hatiku merindukannya, biarkan mulutku mengatakannya, biarkan jiwaku merasa lapar setelahnya, biarkan dagingku merasa haus setelahnya, biarkan keseluruhan keberadaanku merindukannya, sampai waktunya tiba aku masuk melalui kematian ke dalam kegembiraan Tuhan-ku, yang berlanjut selamanya,  dalam dunia tanpa akhir. Amin." (St Agustinus dari Hippo, 354-430)

Iman adalah.....

"Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan itu nyata dan bahwa Tuhan itu baik ... Ini adalah pilihan untuk percaya bahwa Dia yang menjadikan semuanya tidak akan meninggalkan kita dan bahwa Dia tetap mengirimkan terang ke dalam kegelapan kita dan merespon uluran tangan iman kita. Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan akan melakukan apa yang benar. Tuhan berkata bahwa semakin situasi Anda tidak berdaya --helpless,  semakin Anda dekat pada kelepasan--Nya. Semakin besar kekhawatiran Anda, semakin tekun doa Anda. Semakin gelap ruangan, semakin besar kebutuhan akan terang. Pertolongan Tuhan dekat dan selalu tersedia, tetapi hanya diberikan kepada mereka yang mencarinya. “Allah Bapa, tolonglah kami memperbaharui komitmen kami kepada-Mu, untuk melepaskan segalanya dan untuk dimiliki dan dimiliki oleh-Mu. Kami rindu untuk menyerahkan diri kepada-Mu sehingga kami boleh tahu kemerdekaan Kudus yang tersedia bagi kami hanya melalui kasih karunia-Mu. ” Oleh Max Lucado

Kerendahan hati

 "Kerendahan hati harus menyertai semua tindakan kita, harus bersama kita di mana-mana; karena segera setelah kita bermegah dalam perbuatan baik kita, itu tidak lagi bernilai bagi kemajuan kita dalam kebajikan." ~Agustinus (354 - 430)