Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2017

Menjadi seperti Yesus

“Kalau kita sedang dalam proses ‘menjadi seperti Yesus’, kita akan memiliki kuasa-Nya dalam melayani. Kalau kita sedang TIDAK dalam proses ‘menjadi seperti Yesus’, kita tidak akan mempunyai kuasa-Nya dalam membimbing orang-orang mengenal Yesus. Maka dari itu, kita harus waspada. Jangan sampai kita kehilangan pengetahuan yang benar dan hubungan yang akrab dengan Tuhan”. - – Sammy Tippit, dalam Worthy of Worship

Pengenalan akan Tuhan

“Generasi ini memerlukan orang-orang yang mempunyai kepribadian Kristen yang kuat. Kuncinya ialah mengenal Allah dengan benar. Semakin kita mengenal Dia, semakin kita akan mengasihi Dia. Semakin kita mengasihi Dia, semakin kita akan mematuhi Dia. Kehidupan yang dijalani berdasarkan pengenalan akan Tuhan akan menghasiikan kepatuhan dan kuasa dalam melayani”. – Sammy Tippit, dalam Worthy of Worship

Kediaman Hati yang Sejati

Sekarang pikirkanlah: Mengapa sebagai manusia kita terus-menerus mengejar sesuatu? Mengapa kita merasa harus menaklukkan gunung-gunung yang belum terdaki dan berseluncur di lereng-lereng yang sangat terjal? Mengapa kita mengarungi jeram yang paling sulit dan berbahaya, serta menantang kekuatan alam? Sebagian karena hasrat kita untuk berpetualang dan mencari kesenangan, tetapi ada yang lebih dari itu. Yang saya maksud adalah naluri terhadap Allah yang telah tertanam dalam diri kita. Tidak bisa tidak, kita ingin menemukan Allah. Di balik semua hasrat kita, ada kerinduan yang mendalam akan Allah. Tentu saja kita tidak menyadari hal itu. Yang kita tahu hanyalah bahwa kita merindukan sesuatu. “Anda tidak tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan,” kata Mark Twain, “tetapi Anda begitu menginginkannya sampai setengah mati rasanya.” Allah adalah kediaman hati kita yang sejati. Agustinus, sang bapa gereja, pernah menyatakan dalam kutipannya yang sangat terkenal: “Engkau telah menc...

Prasyarat Melihat Keajaiban Firman

Hal kedua yang kita pelajari dari ayat (Mazmur 119:17-18) ini adalah bahwa tidak seorang pun dapat melihat keajaiban-keajaiban ini untuk apa keajaiban-keajaiban itu sesungguhnya tanpa bantuan supernatural Allah. “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.” Jika Allah tidak menyingkapkan mata kita, kita tidak akan melihat keajaiban Firman. Kita tidak secara alamiah dapat melihat keindahan rohani. Ketika kita membaca Alkitab tanpa bantuan Allah, kemuliaan Allah dalam pengajaran-pengajaran dan peristiwa-peristiwa Alkitab bagaikan matahari yang bersinar di wajah seorang yang buta. Bukan berarti Anda tidak dapat menafsirkan arti permukaannya, tetapi Anda tidak dapat melihat keajaiban, keindahan, kemuliaannya sedemikian rupa sehingga Alkitab memenangkan hati Anda. Sumber, John Piper, Singkapkanlah Mataku Agar Aku Melihat, www.desiringgod.org

Rel-rel Paralel Untuk Jalur Jiwa KIta

Sementara kita memulai tahun ......., tujuan Allah bagi kita adalah agar kita ditaruh pada jalur kereta dua rel dalam arah kekudusan, kasih, misi dan sorga. Kedua jalur rel kereta ini adalah doa di hadapan takhta Allah dan perenungan akan Firman Allah. Kita bergabung dengan Allah Bapa dalam meninggikan supremasi kemuliaan-Nya melalui Tuhan kita Yesus Kristus, dalam kuasa Roh Kudus, dengan menghargai semua yang Allah adalah, mengasihi semua yang Ia kasihi, berdoa untuk seluruh maksud-maksud-Nya, merenungkan seluruh Firman-Nya, dan ditopang oleh seluruh anugerah-Nya. Berdoa di hadapan takhta Allah dan merenungkan Firman Allah adalah seperti rel-rel yang sejajar yang memampukan jalan jiwa kita tetap pada jalurnya yang membawa kepada kekudusan dan sorga. Kita perlu memperbarui semangat kita untuk berdoa dan merenungkan Alkitab pada awal tahun. Segala sesuatu menjadi tua dan lapuk serta lemah tanpa penyalaan kembali dan pembaruan serta restorasi. Maka selama Minggu Doa, setiap tahun...

Jangan lewatkan Petualangannya

Saya menyukai Yeremia 29:11 ketika Tuhan berkata, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu  ... yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Saya senang merenungkan ayat ini. Saya senang merenung tentang Allah yang merancang suatu rencana khusus untuk hidup saya. Saya ingin kebenaran ini meresap ke dalam jiwa saya. Allah memiliki rencana, hari depan dan harapan untuk kita masing-masing, dengan nama kita sendiri di atasnya. Meskipun Allah tidak menjanjikan suatu kehidupan yang bebas dari masalah atau sakit, Dia menjanjikan suatu kehidupan yang terlalu baik untuk dilewatkan. Tetapi, kita masih tidak akan pernah menemukan petualangan hidup itu - - sampai kita memercayakan diri kita pada bimbingan dan pimpinan-Nya! Allah mengenal kita dengan lebih baik daripada diri kita sendiri. Dia memahami kemampuan dan keterbatasan kita. Dia mengetahui persis apa kesu...

Janganlah Bersandar pada Pengertianmu Sendiri

Apa arti bagian kedua dari Amsal 3:5-6? Ketika Alkitab memerintahkan kita "janganlah bersandar pada pengertian kita sendiri," apakah itu berarti kita harus membuang jauh otak kita untuk tumbuh sebagai orang Kristen? Apakah ini berarti kita harus mengabaikan kecerdasan kita dan menganggap bahwa kita tidak memiliki pemahaman apa pun, bahwa kita tidak belajar apa pun sepanjang hidup kita? Tentu saja tidak. Tapi itu peringatan bagi kita untuk waspada terhadap reaksi refleksif manusiawi kita terhadap situasi kehidupan yang kompleks. Kita akui atau tidak, perspektif manusia selalu terbatas, dan intuisi alamiah selalu sedikit meragukan. Sejujurnya, kita semua akan mengacaukan hidup kita ke tingkat tertentu jika kita hanya mengikuti pemahaman kita sendiri. Kita membutuhkan masukan dari Allah dalam proses pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari". - Bill Hybels, "Making Life Work: Trust God in Everything"

Bagaimana saya bisa tetap beriman pada saat krisis?

Anda harus menjaga dan memelihara kepercayaan Anda kepada Tuhan ketika Anda tidak berada dalam krisis. Jika kita menunggu sampai krisis melanda, kita tidak akan memiliki sumber daya atau kedalaman yang diperlukan untuk mempertahankan iman dengan baik.  Tumbuhkan keyakinan yang mendalam akan kasih dan kuasa Allah hari demi hari. Bangunlah kedisiplinan untuk bersekutu dengan Kristus setiap hari sehingga Anda terus bertumbuh. Bertumbuhlah agar ketika krisis melanda, akar Anda sudah menghunjam jauh ke dalam kasih karunia, sehingga serat pohon Anda akan kokoh. Maka Anda tidak akan serapuh begitu banyak orang Kristen lain ketika krisis melanda.  Masa baik cenderung akan meninabobokan kita sehingga kita tertidur atau tidak peduli secara spiritual seolah-olah iman kita akan dapat menghadapi situasi dengan sendirinya ketika krisis tiba, padahal tidak demikian halnya. Tetapi itulah sebabnya mengapa begitu banyak orang Kristen, bukannya membungkus dirinya di dalam Tuhan dengan k...