"Doa dimulai dengan berbicara kepada Tuhan, tetapi diakhiri dengan mendengarkan Dia. Di hadapan (Dia yang) Kebenaran Mutlak, berdiam dan hening adalah bahasa jiwa." ~ Fulton J. Sheen
"Singkatnya, saya tidak menjadi seorang Kristen karena Tuhan berjanji saya akan memiliki kehidupan yang lebih bahagia daripada yang saya miliki sebagai seorang atheis. Dia tidak pernah menjanjikan hal seperti itu. Memang, mengikuti-Nya pasti akan membawa dampak penurunan dalam pandangan mata dunia. Sebaliknya, saya menjadi seorang Kristen karena buktinya begitu meyakinkan bahwa Yesus benar-benar adalah satu-satunya Anak Allah yang membuktikan keilahian-Nya dengan bangkit dari kematian. Itu berarti mengikuti-Nya adalah langkah paling rasional dan logis yang dapat saya lakukan." ~ Lee Strobel, apologetic ex-atheist, penulis dan ex award-winning legal editor The Chicago Tribune
"Tidak seorang pun dapat menjadi orang Kristen yang baik jika tidak dengan upaya yang sungguh -- holy zeal, yang ditekadkan untuk mengenal, menyenangi, dan hidup oleh Firman Tuhan!" ~ John R. Rice (1895 - 1980), evangelist
"Tuhanku, aku tidak tahu ke mana aku pergi. Aku tidak melihat jalan di depanku. Aku tidak tahu pasti di mana itu akan berakhir. Aku juga tidak benar-benar mengenal diriku sendiri, dan fakta bahwa aku berpikir bahwa aku mengikuti Kehendak-Mu tidak berarti bahwa aku benar-benar melakukannya. Tetapi aku percaya bahwa keinginan untuk memperkenankan-Mu benar-benar berkenan bagi-Mu. Dan aku berharap memiliki hasyrat itu dalam semua yang aku lakukan." ~ Thomas Merton (1915 - 1968 )
“Kita berpretensi dengan kehidupan spiritual yang tidak kita jalani, kedamaian yang tidak kita alami dan kekudusan dan komitmen yang tidak kita miliki. ... Kita tidak akan pernah membuat kemajuan apa pun untuk menjadi lebih seperti Yesus kecuali kita mengizinkan Tuhan untuk mengoperasi hati hita, menyelidiki hati kita, menguji kita, mengenali pikiran kita dan kemudian mengubah kita dari dalam. Hanya dengan demikian kita dapat menjadi nyata (real) sesuai dengan Firman Tuhan." ~ K.P. Yohannan, pendiri the Gospel for Asia, India.
"Mengenal Firman Tuhan, menjalankan Firman Tuhan, memberitakan Firman, mengajarkan Firman, adalah kesimpulan dari semua hikmat, inti dari semua pelayanan Kristen." ~ Charles E. Fuller (1887 - 1968), pelopor penginjilan radio (1937), pendiri Fuller Theological Seminary, California
“Spiritualitas tanpa kehidupan doa bukanlah spiritualitas sama sekali, dan itu tidak akan bertahan melampaui kekalahan pertama 'x will not last beyond the first defeats. Doa adalah pembukaan diri sehingga Firman Tuhan dapat masuk dan menjadikan kita baru. Doa membuka apa yang tertutup. Doa mengubahkan. Doa mendorong maju. Doa menopang kita di jalan. Berdoalah untuk kasih karunia yang diperlukan untuk melanjutkan ketika kita ingin berhenti." ~ Joan D. Chittister, OSB, (1936 - ), teolog, penulis, pembicara
“Ada begitu banyak orang yang ingin berkumpul dalam KKR yang hebat atau pertemuan besar lainnya. Sobat, apakah Anda pernah mencoba menyendiri dengan Tuhan? Di sanalah Tuhan akan bertemu denganmu. Dengan Firman Tuhan ambillah waktu sendirian dengan Dia. Anda akan mengalami banyak dengannya." ~ J. Vernon McGee (1904 - 1988), teolog Amerika
"Firman Allah yang hidup dan indah lebih berharga dari apa pun yang kita miliki. -- "𝘛𝘩𝘦 𝘸𝘰𝘯𝘥𝘦𝘳𝘧𝘶𝘭 𝘭𝘪𝘷𝘪𝘯𝘨 𝘞𝘰𝘳𝘥 𝘰𝘧 𝘎𝘰𝘥 𝘪𝘴 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘤𝘪𝘰𝘶𝘴 𝘵𝘩𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘺𝘵𝘩𝘪𝘯𝘨 𝘦𝘭𝘴𝘦 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘸𝘦 𝘩𝘢𝘷𝘦" ~ Louie Giglio, pendiri the Passion Movement, penulis, public speaker.
"Gereja yang tumbuh dan berkembang adalah gereja yang saya sebut evangelikal dan ortodoks dalam iman percaya mereka. Mereka adalah gereja yang mementingkan pemberitaan Injil ... dan mendorong warga jemaatnya untuk membagikan iman mereka. Ini adalah gereja-gereja yang benar-benar tumbuh. Gereja yang menyusut adalah yang mengkompromikan dan melunakkan apa yang Firman Tuhan katakan." ~ Greg Laurie
“Jangan menyerah pada kebohongan Iblis bahwa Anda tidak punya waktu untuk mempelajari Alkitab. Pilihlah untuk meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Menghayati Firman Tuhan setiap hari lebih penting daripada tidur, sekolah, bekerja, acara televisi, video games, atau media sosial. Anda mungkin perlu mengatur kembali prioritas Anda untuk menyediakan waktu untuk mempelajari firman Tuhan. Jika demikian, lakukanlah!" ~ Richard G. Scott