"Ketika Alkitab berbicara tentang kesabaran ... ia itu berbicara tentang suatu kebajikan yang jauh melampaui kemampuan untuk menunggu sesuatu hasil/keuntungan di masa yad. Ia itu lebih dari ketenangan atau kedamaian jiwa yang percaya pada waktu Tuhan yang sempurna. Kesabaran yang dimaksud disini lebih menitikberatkan pada hubungan antarpersonal dengan orang lain. Ini adalah kesabaran yang tak kenal mengeluh (patience of longsuffering) dan yang tabah (forebearing) di tengah-tengah luka batin. Ini adalah kesabaran yang paling sulit dari semuanya." ~RC Sproul
"Aku memohon kepada-Mu, Allahku, izinkan aku mengenal dan mencintai-Mu sehingga aku berbahagia didalam Engkau. Dan meskipun aku tidak bisa melakukan ini secara lengkap dalam hidup ini, izinkan aku memperbaiki diri hari demi hari sampai aku dapat melakukannya dengan seutuhnya. Izinkan aku mengenal-Mu lebih dan lebih dalam kehidupan ini, sehingga aku dapat mengenal-Mu secara sempurna di surga O Allah yang benar, izinkan aku menerima kebahagiaan di surga,yang Engkau janjikan sehingga kebahagianku menjadi sempurna. Sementara ini, biarkan pikiranku memikirkannya, biarkan lidahku membicarakannya, biarkan hatiku merindukannya, biarkan mulutku mengatakannya, biarkan jiwaku merasa lapar setelahnya, biarkan dagingku merasa haus setelahnya, biarkan keseluruhan keberadaanku merindukannya, sampai waktunya tiba aku masuk melalui kematian ke dalam kegembiraan Tuhan-ku, yang berlanjut selamanya, dalam dunia tanpa akhir. Amin." (St Agustinus dari Hippo, 354-430)
Comments
Post a Comment