Skip to main content

Melayani Tuhan karena mengasihi-Nya

"Kalau kau menggendong anakmu yang sakit ke rumah sakit, kau tidak merasa berat. Tapi kalau kau menggendong anak musuhmu, ketika melewati sungai, kau ingin sekali melemparnya ke sungai. Karena kau merasa anak itu berat sekali. Jadi, emosi subyektifmu bisa mengubah perasaanmu.

Maka, sama-sama melakukan satu pekerjaan, hasilnya bisa berbeda sekali, melayani Tuhan karena mengasihi Dia tentu berbeda dengan melayani Tuhan tanpa mengasihi Dia.

Orang yang mencintai Tuhan, pelayanan yang berat akan terasa ringan, meski harus meneteskan banyak air mata, dia memandangnya sebagai sarana untuk melatih dirinya menjadi lebih sempurna bagi Tuhan....

Perhatikan: Yesus datang dari sorga demi mati bagi manusia yang berdosa, Dia malah disalib, bahkan masih dicaci maki, tapi Dia tidak membalas. Kita tidak habis mengerti, mengapa Dia berbuat seperti itu? Because if He is not God, it is imposible. He is God became man, suffer so deep, so terrible because of you. Cinta kasih membuat dia sanggup menahan segala penderitaan dengan perasaan ringan.

Kasih kita pada Tuhan akan memampukan kita menerima penghinaan orang, menerima ejekan orang. Karena hubungan kita dengan Tuhan tak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Mahkota hidup hanya diberikan kepada orang yang mengasihi Dia.Kalau kau melayani, lakukanlah demi mengasihi Tuhanmu." ~ Pdt DR Stephen Tong

Comments

Popular posts from this blog

Doa St Agustinus dari Hippo

"Aku memohon kepada-Mu, Allahku, izinkan aku mengenal dan mencintai-Mu sehingga aku berbahagia didalam Engkau. Dan meskipun aku tidak bisa melakukan ini secara lengkap dalam hidup ini, izinkan aku memperbaiki diri hari demi hari sampai aku dapat melakukannya dengan seutuhnya. Izinkan aku mengenal-Mu lebih dan lebih dalam kehidupan ini, sehingga aku dapat mengenal-Mu secara sempurna di surga O Allah yang benar, izinkan aku menerima kebahagiaan di surga,yang Engkau janjikan sehingga kebahagianku menjadi sempurna. Sementara ini, biarkan pikiranku memikirkannya, biarkan lidahku membicarakannya, biarkan hatiku merindukannya, biarkan mulutku mengatakannya, biarkan jiwaku merasa lapar setelahnya, biarkan dagingku merasa haus setelahnya, biarkan keseluruhan keberadaanku merindukannya, sampai waktunya tiba aku masuk melalui kematian ke dalam kegembiraan Tuhan-ku, yang berlanjut selamanya,  dalam dunia tanpa akhir. Amin." (St Agustinus dari Hippo, 354-430)

Iman adalah.....

"Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan itu nyata dan bahwa Tuhan itu baik ... Ini adalah pilihan untuk percaya bahwa Dia yang menjadikan semuanya tidak akan meninggalkan kita dan bahwa Dia tetap mengirimkan terang ke dalam kegelapan kita dan merespon uluran tangan iman kita. Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan akan melakukan apa yang benar. Tuhan berkata bahwa semakin situasi Anda tidak berdaya --helpless,  semakin Anda dekat pada kelepasan--Nya. Semakin besar kekhawatiran Anda, semakin tekun doa Anda. Semakin gelap ruangan, semakin besar kebutuhan akan terang. Pertolongan Tuhan dekat dan selalu tersedia, tetapi hanya diberikan kepada mereka yang mencarinya. “Allah Bapa, tolonglah kami memperbaharui komitmen kami kepada-Mu, untuk melepaskan segalanya dan untuk dimiliki dan dimiliki oleh-Mu. Kami rindu untuk menyerahkan diri kepada-Mu sehingga kami boleh tahu kemerdekaan Kudus yang tersedia bagi kami hanya melalui kasih karunia-Mu. ” Oleh Max Lucado

Kerendahan hati

 "Kerendahan hati harus menyertai semua tindakan kita, harus bersama kita di mana-mana; karena segera setelah kita bermegah dalam perbuatan baik kita, itu tidak lagi bernilai bagi kemajuan kita dalam kebajikan." ~Agustinus (354 - 430)