Skip to main content

Hukum Moral Tidak Membebaskan

Para psikiater …… yang lelah dan frustrasi tidaklah menjerit sendirian dalam keputusasaan melihat keadaan manusia. Bertahun-tahun setelah berjumpa Kristus secara pribadi, Rasul Paulus mengajukan pertanyaan abadi: "Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?"

Ia sadar bahwa titah-titah (hukum) moral tidak dapat membebaskannya. Nyatanya, secara bertentangan, semua itu membuat masalah jadi lebih buruk sementara menginsafkan dia. "Aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: `Jangan mengingini!' Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan."

Suatu kemalangan yang menyedihkan! Terperangkap di dalam dan oleh dosa kita.

Syukurlah, ada jawaban bagi dilema yang memilukan itu. Paulus menggambarkannya dalam suratnya kepada orang Roma: "Sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus Sebab apa yang tidak kuasa dilakukan hukum Taurat karena dilemahkan oleh tabiat berdosa, telah dilakukan Allah dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri menjadi korban penghapus dosa." Itu terjadi pada hari penting di Golgota hampir 2.000 tahun yang lalu! - Charles Colson, dalam Loving God, p. 128-129

Comments

Popular posts from this blog

Doa St Agustinus dari Hippo

"Aku memohon kepada-Mu, Allahku, izinkan aku mengenal dan mencintai-Mu sehingga aku berbahagia didalam Engkau. Dan meskipun aku tidak bisa melakukan ini secara lengkap dalam hidup ini, izinkan aku memperbaiki diri hari demi hari sampai aku dapat melakukannya dengan seutuhnya. Izinkan aku mengenal-Mu lebih dan lebih dalam kehidupan ini, sehingga aku dapat mengenal-Mu secara sempurna di surga O Allah yang benar, izinkan aku menerima kebahagiaan di surga,yang Engkau janjikan sehingga kebahagianku menjadi sempurna. Sementara ini, biarkan pikiranku memikirkannya, biarkan lidahku membicarakannya, biarkan hatiku merindukannya, biarkan mulutku mengatakannya, biarkan jiwaku merasa lapar setelahnya, biarkan dagingku merasa haus setelahnya, biarkan keseluruhan keberadaanku merindukannya, sampai waktunya tiba aku masuk melalui kematian ke dalam kegembiraan Tuhan-ku, yang berlanjut selamanya,  dalam dunia tanpa akhir. Amin." (St Agustinus dari Hippo, 354-430)

Iman adalah.....

"Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan itu nyata dan bahwa Tuhan itu baik ... Ini adalah pilihan untuk percaya bahwa Dia yang menjadikan semuanya tidak akan meninggalkan kita dan bahwa Dia tetap mengirimkan terang ke dalam kegelapan kita dan merespon uluran tangan iman kita. Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan akan melakukan apa yang benar. Tuhan berkata bahwa semakin situasi Anda tidak berdaya --helpless,  semakin Anda dekat pada kelepasan--Nya. Semakin besar kekhawatiran Anda, semakin tekun doa Anda. Semakin gelap ruangan, semakin besar kebutuhan akan terang. Pertolongan Tuhan dekat dan selalu tersedia, tetapi hanya diberikan kepada mereka yang mencarinya. “Allah Bapa, tolonglah kami memperbaharui komitmen kami kepada-Mu, untuk melepaskan segalanya dan untuk dimiliki dan dimiliki oleh-Mu. Kami rindu untuk menyerahkan diri kepada-Mu sehingga kami boleh tahu kemerdekaan Kudus yang tersedia bagi kami hanya melalui kasih karunia-Mu. ” Oleh Max Lucado

Kerendahan hati

 "Kerendahan hati harus menyertai semua tindakan kita, harus bersama kita di mana-mana; karena segera setelah kita bermegah dalam perbuatan baik kita, itu tidak lagi bernilai bagi kemajuan kita dalam kebajikan." ~Agustinus (354 - 430)