*Hati Nurani*. "Tuhan telah memberi kita masing-masing hati nurani, kompas moral di dalam hati kita, mengingatkan Firman-Nya. Dalam diri orang yang berdosa atau merasa diri benar (self-righteous) hati nurani sampai taraf tertentu “mengeras.” Artinya, ia relatif tidak sensitif terhadap dosa atau self-righteous-nya. Tetapi pada orang Kristen yang bertumbuh, hati nurani menjadi semakin sensitif terhadap pelanggaran akan Firman Allah. Sebagai akibatnya, hati nurani kita terus mendakwa kita, menuduh kita bukan hanya dari dosa-dosa tertentu, tetapi, yang terlebih penting, dari penuh keberdosaan kita -- of our overall sinfulness. Kita semakin menyadari bahwa tindakan dosa tertentu hanyalah ekspresi hati kita yang masih jahat (still-wicked hearts)." ~Jerry Bridges, dalam The Gospel for Real Life
"Sebaliknya ... terhadap semua bisikan dan godaan iblis, satu-satunya jawaban yang sederhana, dan cukup adalah Firman Tuhan. Ia menyingkirkan semua kekuatan atau kuasa kegelapan. Orang Kristen menemukan bahwa hal ini benar dalam pengalaman pribadinya. Firman Tuhan menghilangkan keraguannya; Ia mengusir ketakutannya; Ia membebaskan dia dari kekuatan setan". ~ Charles Hodge (1797 - 1878), theolog
Comments
Post a Comment