Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2020

Awan Duka dan Iman

"Awan duka, penderitaan sering datang ke dalam kehidupan kita, yang kita rasakan benar-benar berkontradiksi dengan kedaulatan Allah yang berkuasa, yang mengasihi. Namun melalui awan-awan ini Roh Allah mengajar kita cara berjalan dengan iman. Jika awan-awan duka tidak pernah ada dalam hidup kita, kita takkan mempunyai iman." ~Oswald Chambers, dalam My Utmost for His Highest

Percaya dan Ketaatan

"Adalah sejalan dan sama pentingnya mempercayai (to trust) Tuhan dan menaati-Nya. Ketika kita tidak menaati Tuhan, kita menolak otoritas-Nya dan melecehkan kekudusan-Nya. Dan ketika kita gagal mempercayai (to trust) Tuhan, kita meragukan kedaulatan-Nya dan mempertanyakan kebaikan-Nya. Dalam kedua hal tersebut kita merendahkan keagungan-Nya dan karakter-Nya. Tuhan memandang ketidakpercayaan (distrust) kita pada-Nya sama seriusnya dengan ketidaktaatan kita." ~ Jerry Bridges

Hidup

"Semua yang datang kepada Yesus memiliki perasaan "seperti akan pulang ke rumah"  - the feeling of homecoming. Semua yang menjauh dari Yesus memiliki rasa keterasingan atas-Nya. Pemimpin muda yang kaya (Luk 18:18) pergi dari Yesus dengan "rasa sedih." Semua orang seperti itu. Bukan hanya keterasingan dari Tuhan, tetapi juga keterasingan dari diri sendiri. Dan dari alam semesta! Dan dari kehidupan! Anda tidak betah (at home) dengan hidup, kecuali Anda betah dengan Hidup. Dan Yesus adalah Hidup!"  ~E. Stanley Jones (1884 - 1973), theolog, misionaris di India

Hati Nurani

*Hati Nurani*. "Tuhan telah memberi kita masing-masing hati nurani, kompas moral di dalam hati kita, mengingatkan Firman-Nya. Dalam diri orang yang berdosa atau merasa diri benar (self-righteous) hati nurani sampai taraf tertentu “mengeras.” Artinya, ia relatif tidak sensitif terhadap dosa atau self-righteous-nya. Tetapi pada orang Kristen yang bertumbuh, hati nurani menjadi semakin sensitif terhadap pelanggaran akan Firman Allah. Sebagai akibatnya, hati nurani kita terus mendakwa kita, menuduh kita bukan hanya dari dosa-dosa tertentu, tetapi, yang terlebih penting, dari penuh keberdosaan kita -- of our overall sinfulness. Kita semakin menyadari bahwa tindakan dosa tertentu hanyalah ekspresi hati kita yang masih jahat (still-wicked hearts)." ~Jerry Bridges, dalam The Gospel for Real Life 

Juruselamat dari neraka?

"MAKNA hakiki keselamatan Kristus secara menyedihkan telah disalahpahami oleh sementara penginjil masa kini. Mereka memberitakan seorang Juruselamat dari neraka bukannya Juruselamat dari dosa. Dan itulah sebabnya mengapa begitu banyak yang secara fatal tertipu, karena ada banyak orang yang ingin melarikan diri dari Danau Api tetapi tidak punya keinginan untuk dilepaskan dari hawa nafsu kedagingan dan keduniawian mereka. - AW Pink (1865-1952), penulis eksposisi Alkitab selama 30 thn dlm majalah bulanan Studies of the Scriptures, dan sejumlah buku.

Tidak melakukan apa-apa

"Bukanlah hal tidak melakukan apa-apa itu sendiri yang jahat; tetapi hal itu membuka kesempatan bagi pikiran jahat dan kosong; ia itu menjadi pintu lebar yang terbuka bagi Iblis untuk melemparkan benih-benih hal-hal yang buruk; inilah yang terutama harus ditakuti." J.C. Ryle, dalam Thoughts for Young Men

Kasih Allah

"Satu-satunya dasar kasih Allah adalah kasih-Nya. Dasar kasih Allah hanya dan sepenuhnya ada di dalam diri-Nya. Tidak ada bagian atau proporsi/perimbangan dalam diri kita untuk menarik/mengundang kasih-Nya. Tidak ada kasih atau keindahan dalam diri kita yang sudah seharusnya menyebabkan sinar kasih-Nya bersinar atas kita." Thomas Brooks (1608 - 1680)

Iman yang kurang

"Coba pikirkan ini: Orang-orang Kristen yang percaya bahwa Allah dapat menebus mereka, mematahkan belenggu Setan, menarik mereka dari neraka ke surga, menempatkan mereka ke dalam kerajaan-Nya, dan memberi mereka kehidupan kekal, tetapi berkhawatir dan tidak mampu berpikir bahwa Ia dapat memelihara hidup mereka selama hari-hari mereka ke depan. Itu sangat konyol, bukan? Bahwa kita dapat mempercayai Tuhan untuk karunia yang lebih besar dan kemudian tersandung dan tidak percaya kepada-Nya untuk hal yang lebih kecil sungguh mengungkapkan iman yang kurang dan seharusnya membuat kita malu!" ~ John MacArthur, dalam A Worried Christian

Kitab Suci dan pekerjaan Roh

"Bukanlah pekerjaan Roh untuk memberi tahu Anda makna dari Kitab Suci, dan memberi Anda pengetahuan keilahian (knowledge of divinity), tanpa Anda sendiri belajar dan kerja keras; tetapi pekerjaan Roh adalah untuk memberkati Anda ketika mempelajarinya dan olehnya memberi Anda pengetahuan. ... Menolak belajar dengan alasan ada senantiasa pertolongan Roh, adalah menolak Alkitab itu sendiri." ~ Richard Baxter (1615 - 1691)

Firman Tuhan

"Dengan merenungkan Kitab Suci Anda diubahkan menjadi orang yang Tuhan inginkan -- into the person God intends you to be. Meditasi adalah ketika Anda berkata-kata kepada Tuhan dan Firman-Nya berkata-kata kepada Anda; meditasi adalah percakapan yang penuh kasih antara Anda dan Tuhan melalui Firman-Nya yang Anda baca. Ia itulah adalah penyerapan Firman-Nya ke dalam pikiran Anda dengan perenungan dan konsentrasi yang penuh doa". ~Jim Elliff, dalam Returning to Your First Love

Kekudusan

"Kebiasaan-kebiasaan sifat/manusia lama kita dan serangan Iblis terlalu kuat bagi kita untuk bertahan kecuali Roh Kudus bekerja dalam diri kita untuk menciptakan keinginan untuk kekudusan. Roh Kudus menciptakan keinginan ini, tidak hanya dengan menunjukkan kepada kita dosa-dosa kita, tetapi juga dengan menunjukkan kepada kita standar kekudusan Allah. Roh melakukan ini melalui Kitab Suci. Ketika kita membaca dan mempelajari Kitab Suci atau mendengarnya diajarkan, kita terpikat, terpesona oleh keindahan moral standar kekudusan Allah". ~Jerry Bridges, dalam The Pursuit of Holiness (1996)