Di dalam pelatihan majelis ada pertanyaan, "Kalau saya dipilih menjadi majelis, bolehkah saya me nolak?"
Waktu saya menjawab pertanyaan ini, saya gentar. Ada orang yang tidak menghargai kesempatan yang dari Tuhan.
Saya menjawab, jikalau engkau dipilih, lebih baik engkau menerima.
Ketika Livingstone meninggal, jantungnya dikuburkan di Afrika, lalu tubuhnya dikirim kembali ke London. Sewaktu dikebumikan upacaranya begitu mulia, begitu meriah, tetapi di pinggir peti yang sedang diusung, ada seorang tua yang terus menangis-nangis tak habis-habisnya. Maka seoran g bertanya kepada dia, " Uncle, why are you crying all the way? Mengapa engkau begitu sedih?" Dia menjawab, "Sesungguhnya, aku dan Livingstone sama-sama dipanggil Tuhan. Dia taat, namun saya menolak. Dan sekara ng saya melihat hidupku begitu gagal, sedangkan dia dipakai Tuhan dengan luar biasa. Sekarang dia sudah meninggal, saya melihat dengan mata sendiri begitu dihormati orang karena dia menjalankan Kehendak Allah. Tapi saya pernah menolak Tuhan."
Orang tua ini menyesal, sedih di sepanjang jalan dan memegang peti Livingstone, dan menangis dengan tidak habis-habisnya.
Jikalau engkau dipilih, janganlah menghina kepercayaan Tuhan kepadamu. Jikalau digerakkan Roh Kudus, janganlah menolak. Jikalau Tuhan tidak memakai engkau, tidak apa-apa. Bagi Tuhan tidak apa-apa, yang celaka adalah engkau. Tuhan tidak memerlukan saya, Tuhan tidak memerlukan engkau. Kalau Tuhan mau memakai, malaikat lebih cepat cara kerjanya. Tapi Tuhan justru mengindahkan kita yang berdosa, karena dia mengetahui kita perlu mengalami kematian, kebangkitan Kristus sebagai pengalaman diselamatkan yang tidak ada pada dunia malaikat. Maka Tuhan tidak mengutus malaikat untuk mengabarkan Injil. Tuhan mengutus anak-anak Adam yang berdosa dan bertobat, yang benar-benar sadar dan mengalami anugerah Tuhan untuk menjadi Hamba-Nya.
(Pdt DR Stephen Tong, dalam "Teladan Pelayanan Kristus", p. 8)
Waktu saya menjawab pertanyaan ini, saya gentar. Ada orang yang tidak menghargai kesempatan yang dari Tuhan.
Saya menjawab, jikalau engkau dipilih, lebih baik engkau menerima.
Ketika Livingstone meninggal, jantungnya dikuburkan di Afrika, lalu tubuhnya dikirim kembali ke London. Sewaktu dikebumikan upacaranya begitu mulia, begitu meriah, tetapi di pinggir peti yang sedang diusung, ada seorang tua yang terus menangis-nangis tak habis-habisnya. Maka seoran g bertanya kepada dia, " Uncle, why are you crying all the way? Mengapa engkau begitu sedih?" Dia menjawab, "Sesungguhnya, aku dan Livingstone sama-sama dipanggil Tuhan. Dia taat, namun saya menolak. Dan sekara ng saya melihat hidupku begitu gagal, sedangkan dia dipakai Tuhan dengan luar biasa. Sekarang dia sudah meninggal, saya melihat dengan mata sendiri begitu dihormati orang karena dia menjalankan Kehendak Allah. Tapi saya pernah menolak Tuhan."
Orang tua ini menyesal, sedih di sepanjang jalan dan memegang peti Livingstone, dan menangis dengan tidak habis-habisnya.
Jikalau engkau dipilih, janganlah menghina kepercayaan Tuhan kepadamu. Jikalau digerakkan Roh Kudus, janganlah menolak. Jikalau Tuhan tidak memakai engkau, tidak apa-apa. Bagi Tuhan tidak apa-apa, yang celaka adalah engkau. Tuhan tidak memerlukan saya, Tuhan tidak memerlukan engkau. Kalau Tuhan mau memakai, malaikat lebih cepat cara kerjanya. Tapi Tuhan justru mengindahkan kita yang berdosa, karena dia mengetahui kita perlu mengalami kematian, kebangkitan Kristus sebagai pengalaman diselamatkan yang tidak ada pada dunia malaikat. Maka Tuhan tidak mengutus malaikat untuk mengabarkan Injil. Tuhan mengutus anak-anak Adam yang berdosa dan bertobat, yang benar-benar sadar dan mengalami anugerah Tuhan untuk menjadi Hamba-Nya.
(Pdt DR Stephen Tong, dalam "Teladan Pelayanan Kristus", p. 8)
Comments
Post a Comment