(Dalam pelayanan) … pesan (berita) Injil haruslah selalu
menuntun seseorang untuk melakukan suatu tindakan, datang kepada Tuhan. Itu
haruslah merupakan tindakan dari kesadaran diri orang itu sendiri -- sekali ia
bertindak, ia tidak akan pernah sama lagi.
Begitu saya mengambil tindakan, datang kepada Tuhan,
seketika itu saya mulai hidup. Kurang dari itu, maka saya hanya ada tetapi
tidak hidup. Saat dimana saya benar-benar hidup adalah saat ketika saya bertindak
datang dengan segenap kemauan saya.
Orang percaya yang paling lemah, yang membuka diri dan
mengatakan “ya” pada Yesus, pada detik itu juga dibebaskan dan kuasa Allah Yang
Mahakuasa telah tersedia baginya.
Masalahnya sering, kita datang pada kebenaran Allah, mengaku
bersalah, tetapi berbalik lagi. Kemudian kita mendekatinya lagi dan kembali
mundur, sampai akhirnya kita belajar bahwa kita tidak perlu mundur lagi.
Ketika kita diperhadapkan dengan Firman kebenaran dari Tuhan
Penebus kita, kita harus segera bertindak mengatakan “ya”. Ketika Yesus berfirman “Marilah kepada-Ku” (Matius
11:28), firman-Nya berarti “bertindaklah”, datanglah kepada-Nya.
Namun kenyataannya, hal terakhir yang kita ingin lakukan
adalah datang pada Tuhan. Akan tetapi, setiap orang yang benar-benar datang
mengetahui bahwa tepat pada saat ia datang, kuasa adikodrati kehidupan Allah
memasuki orang tersebut.” – Oswald Chambers
Comments
Post a Comment